August 2, 2025
e044c0f5-d94c-4ce4-b4c1-6eae53d60687_169
0 0
Read Time:2 Minute, 29 Second

nadiinformasi.com – Acara pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Demul) dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, Jumat (18/7/2025), berujung tragis. Rangkaian hiburan rakyat dan makan gratis memicu 14 warga pingsan dan 3 tewas, termasuk anak 8 tahun dan anggota polisi. Berikut data lengkap korban, kronologi insiden, hingga respons pihak berwenang.

Data Korban Pingsan — Usia dan Lokasi

Polda Jabar merilis total 14 orang pingsan dan dirawat di RSUD Slamet Garut dan RS Guntur. Identitas mereka:

  1. Nenih (Sukatani, Desa Cisurupan)

  2. Iyah (49), Panunggaran Sukabakti

  3. Iis Ismayati (48), Kemuning Pramuka

  4. Siti Hasanah (65), Bojong Salam

  5. Tasya Aulia (16), Cipanas

  6. Onyas (45), Cijungkung

  7. Safira (14), Ciwalen

  8. Sipa Fauziah (17), Cilawu

  9. Yati Haryati (56), Gunung Puntang

  10. Mimi (56), Sukapadang

  11. Aris Krisdina (48), Bojongloa Kaler, Bandung

  12. Iyan (33), Pataruman

  13. Zahra Novania (14), Bayongbong

  14. Sutisna (66), Bandung

Mereka mengalami pingsan akibat berdesakan di gerbang Pendopo, hingga harus mendapat bantuan medis.

Data Korban Meninggal — Usia dan Status

Ada 3 korban meninggal dunia, yaitu:

  1. Vania Aprilia (8 tahun), warga Sukamentri, Garut Kota

  2. Dewi Jubaedah (61), asal Koja, Jakarta Utara

  3. Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polsek Karangpawitan, Polres Garut, meninggal saat bertugas mengatur kerumunan. Penangkapan data ini disampaikan Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan sekaligus menunjukkan berbagai demografi korban.

Kronologi Insiden — Dari Meriah hingga Tragis

Pesta dimulai siang hari, masyarakat sejak pagi berkumpul untuk hiburan dan makan gratis. Namun saat pembukaan gerbang Pendopo sekitar pukul 13.00 WIB, massa membubung memicu kericuhan. Desak-desakan intens menyebabkan banyak warga pingsan hingga terjadi insiden fatal.

Seorang pedagang bernama Nelis menceritakan banyak warga berkerumun dan beberapa sempat pingsan. Kehadiran ambulan silih berganti untuk evakuasi.

Bripka Cecep sempat membantu evakuasi dan pengamanan, lalu menghembuskan napas terakhirnya setelah pingsan.

Dampak Emosional — Duka Keluarga dan Warga

Ibu Vania, Mela Puri, menangis tak terkendali saat sang putri dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut: “Anak saya meninggal… posisinya sudah dingin”.

Pihak keluarga Dewi dan Bripka Cecep pun terperangah atas kepergian mendadak, khususnya saat Bripka Cecep menjalankan tugasnya.

Warga di lokasi shock, menyaksikan kombinasi kesedihan, panik, dan kemacetan akibat insiden ini. Banyak yang berharap ada evaluasi pelaksanaan acara besar seperti ini ke depan.

Respons Resmi – Klarifikasi dan Santunan

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf dan bertanggung jawab atas insiden meski tidak mengorganisasi langsung. Ia menegaskan telah minta panitia memperketat pengamanan dan manajemen kerumunan

Santunan senilai Rp150 juta per keluarga korban jiwa telah diterima oleh pihak keluarga sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah

Polda Jabar juga memanggil panitia untuk evaluasi dan merekomendasikan perlunya prosedur izin lebih ketat, pengaturan pintu untuk akses aman, hingga penyediaan alat kesehatan dan proteksi medis.

Langkah Pencegahan untuk Acara Massal Mendatang

  1. Pengendalian massa: jalur masuk dibagi beberapa titik, pengamanan ketat dan pembatasan kapasitas.

  2. Peningkatan petugas dan medis: petugas harus terlatih crowd control, ditambah pos medis dan ambulans standby.

  3. Evaluasi izin dan manajemen risiko: acara besar wajib izin lengkap, termasuk simulasi evakuasi, koordinasi Satpol PP, Damkar, dan kepolisian.

Studi kasus ini menjadi catatan penting: pesta rakyat berpotensi fatal jika tidak diantisipasi dengan tata kelola kerumunan memadai.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %