August 27, 2025
G20 2025

G20 2025: Forum Ekonomi Global yang Kian Strategis

Kelompok Dua Puluh (G20) adalah forum ekonomi terbesar dunia yang beranggotakan negara-negara dengan ekonomi utama global. Forum ini mencakup sekitar 85% PDB dunia, 75% perdagangan internasional, dan dua pertiga populasi global. G20 bukan sekadar forum ekonomi, tetapi juga ruang penting untuk membahas isu perubahan iklim, kesehatan global, hingga keamanan energi.

Pada tahun 2025, peran Indonesia kembali menjadi sorotan setelah sukses menjadi tuan rumah G20 Bali pada 2022. Saat itu, Indonesia berhasil memfasilitasi dialog di tengah konflik Rusia–Ukraina, serta mendorong agenda transisi energi dan transformasi digital. Kini, Indonesia tidak lagi berperan sebagai tuan rumah, tetapi sebagai salah satu pemain kunci yang suaranya ditunggu dunia.

Dengan posisinya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dipandang sebagai jembatan antara negara maju dan negara berkembang. Kehadiran Indonesia sangat penting untuk mengartikulasikan kepentingan Global South yang sering kali terpinggirkan dalam percaturan global.


Agenda Utama Indonesia di G20 2025

1. Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis Global

Ekonomi dunia masih menghadapi ketidakpastian akibat inflasi, perang Ukraina, dan ketegangan geopolitik. Indonesia mendorong G20 untuk fokus pada ketahanan ekonomi global, termasuk stabilitas rantai pasok, penguatan perdagangan multilateral, serta akses pembiayaan yang adil bagi negara berkembang.

Indonesia berupaya agar G20 tidak hanya menguntungkan negara maju, tetapi juga memberi ruang bagi emerging economies. Dalam hal ini, Indonesia menekankan perlunya reformasi lembaga keuangan internasional agar lebih inklusif.


2. Transisi Energi dan Perubahan Iklim

Sebagai negara penghasil batu bara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam transisi energi. Melalui G20, Indonesia mengajukan inisiatif pendanaan transisi energi yang adil (just energy transition financing).

Indonesia juga berusaha menggalang dukungan negara maju untuk transfer teknologi energi terbarukan. Upaya ini sejalan dengan target Net Zero Emission 2060, yang dicanangkan pemerintah. Bagi Indonesia, G20 adalah kesempatan untuk menegosiasikan akses keuangan iklim yang lebih besar.


3. Transformasi Digital dan Ekonomi Inklusif

Peran Indonesia dalam G20 juga mencakup penguatan ekonomi digital. Sebagai negara dengan populasi digital terbesar keempat di dunia, Indonesia mendorong agenda ekonomi inklusif berbasis teknologi.

Isu seperti keamanan siber, regulasi kecerdasan buatan, hingga digitalisasi UMKM menjadi sorotan. Indonesia berusaha memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya dinikmati korporasi besar, tetapi juga masyarakat luas, khususnya sektor informal.


4. Geopolitik dan Perdamaian Dunia

Indonesia memiliki tradisi politik luar negeri bebas-aktif. Di G20 2025, Indonesia kembali memosisikan diri sebagai mediator netral dalam konflik global.

Peran Indonesia sangat penting untuk mendorong dialog antara negara-negara yang terlibat konflik, termasuk Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Dengan reputasi sebagai honest broker, Indonesia diharapkan bisa menurunkan eskalasi ketegangan.


Tantangan yang Dihadapi Indonesia

Meski perannya vital, Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan di G20:

  1. Keterbatasan Pengaruh Ekonomi – Dibandingkan Tiongkok atau Amerika, pengaruh ekonomi Indonesia masih relatif kecil.

  2. Keterbatasan Kapasitas Diplomasi – Diplomasi Indonesia harus bekerja keras membangun aliansi agar suaranya tidak tenggelam di antara negara besar.

  3. Isu Domestik – Konsistensi dalam transisi energi dan kebijakan iklim sering dipertanyakan, karena masih tingginya ketergantungan pada batu bara.

  4. Persaingan Global – Rivalitas AS–Tiongkok berpotensi membuat forum G20 terbelah. Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan di tengah ketegangan itu.


Peran Strategis Indonesia bagi Global South

Salah satu kekuatan utama Indonesia adalah posisinya sebagai representasi negara-negara berkembang. Melalui G20, Indonesia membawa aspirasi Global South mengenai akses vaksin, pembiayaan iklim, hingga utang negara-negara miskin.

Indonesia berusaha agar forum G20 tidak hanya menjadi wadah negara kaya, melainkan juga memperhatikan keadilan global. Posisi ini membuat Indonesia dihormati oleh banyak negara Afrika, Asia Selatan, hingga Amerika Latin.


Harapan Dunia terhadap Indonesia di G20 2025

Ada sejumlah harapan besar terhadap peran Indonesia di G20:

  • Kepemimpinan Energi – Menjadi pelopor transisi energi berkeadilan di Asia Tenggara.

  • Mediator Konflik – Menjadi suara netral yang mendorong perdamaian global.

  • Inovasi Digital – Membawa agenda ekonomi digital inklusif untuk negara berkembang.

  • Suara Global South – Memastikan G20 benar-benar mewakili kepentingan seluruh dunia, bukan hanya negara maju.


Kesimpulan

Peran Indonesia di G20 2025 sangat strategis, tidak hanya bagi kawasan Asia Tenggara, tetapi juga bagi dunia. Dengan posisi sebagai ekonomi berkembang terbesar di ASEAN, Indonesia menjadi jembatan penting antara negara maju dan negara berkembang.

Tantangan besar menanti, mulai dari transisi energi hingga rivalitas geopolitik global. Namun, jika mampu memainkan diplomasi cerdas, Indonesia bisa memperkuat reputasi sebagai pemimpin global dari Asia Tenggara.


Referensi: